Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puitisme

Syukuri Apa yang Ada, Atuh~

Saat kendaraan yang kita pakai untuk pulang sekolah mogok dan membuat kita sangat marah, tanpa kita sadari hal itu telah menyelamatkan kita dari kebakaran yang terjadi di rumah. Saat kita terlambat sampai di bandara dan tidak jadi pergi ke luar negri, yang dari dulu kita pengen, tanpa kita sadari hal itu telah menyelamatkan kita dari kecelakaan yang terjadi pada pesawat yang tadinya akan kita tumpangi. Kejadian di atas cuma gambaran aja. Banyak kejadian yang setipe dengan yang di atas yang terjadi di hidup kita, tanpa kita sadari. Tapi... Ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan semestinya, kenapa kita pasti ngeluh? Ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kenapa kita harus ngeluh? Ketika kita gagal mencapai sesuatu yang sangat kita harapkan, kenapa kita mesti ngeluh? Ketika kita gagal menjadi juara, kenapa kita mesti ngeluh? Padahal, di balik semua itu ada rahasia. Pasti ada hikmah yang manis. Baik secara langsung, maupun tidak langsung. Mungkin itu emang j...

No Title III

Disini. Aku duduk sendiri. Disini. Aku selalu sendiri. Disini. Aku melihat orang-orang melewatiku, ...dan tak ada yang berhenti, Bahkan hanya untuk tersenyum padaku. Tiba-tiba. seseorang duduk di sampingku. Ia merangkulku. Ia menghiburku. Ia menyemangatiku. Tapi kemudian ia berdiri kembali. Ia menatapku sesaat. Ia berjalan menjauh. Ia mulai berlari. Ia berlari semakin cepat,  dan, ...ia hilang dari pandanganku. Aku sakit. Aku sedih. Aku bingung. Aku marah. Aku kesal. dan, ...aku kembali sendiri. Kemudian seseorang yang lain datang menghampiriku. Pelan ia mulai duduk di sampingku. Pelan ia mulai merangkulku. Pelan ia mulai menghiburku. Pelan ia mulai menyemangatiku. Tapi aku menghancurkannya. Aku lepas rangkulannya. Aku acuhkan semua kata-katanya. Aku tidak mau melihatnya, dan aku mengusirnya. Dia pergi. Berjalan beberapa langkah. Menjauh. Lalu kembali lagi padaku. Lagi-lagi aku mengusirnya Dan lagi-lagi dia tetap kembali. Dan ...

No Title I

Hanya karena beberapa kata yang dikirimkannya padaku. Kata-kata yang sebenarnya tidak ada arti mendalam, tidak berkesan sama sekali bahkan. Tapi kata-kata itulah yang sanggup membuatku kembali bersemangat, walaupun hanya sekedar "Hai", "Halo", atau "Lagi apa?". Kata basa-basi yang basi banget. Lama kelamaan, semua itu memudar. Kabut yang datang perlahan namun pasti mulai menutupi sosoknya. Lama kelamaan, kabut itu semakin tebal sampai kita tidak bisa saling melihat lagi. Aku sangat ingin mencarinya. Aku pun menerobos kabut tebal yang dingin. Mencari, dan terus mencari tanpa kenal lelah. Sampai akhirnya, aku menemukannya. Setelah pencarian panjang yang melelahkan itu akhirnya aku menemukannya. Ada seseorang disampingnya yang bisa membuat tertawanya tambah riang. Aku menutup mata, dan berharap ketika membuka mata pemandangan itu telah hilang. Tapi tidak. Pemandangan itu semakin jelas. Aku terus memperhatikan, dan menunggu. Menunggu dia menghilang lag...