Di sebuah lapang berumput, sejumlah mahasiswa menarik busur panah mereka. Mata kiri mereka menutup, sementara mata kanan mereka fokus ke satu titik kuning nun jauh di sana. Busur yang mereka tarik itu, bebannya lebih dari 20 kilogram. Kala tiba waktunya untuk melepas anak panah, tangan kiri mereka harus ajeg. Satu pergerakan kecil, hilanglah anak panah di semak-semak. Kelihatannya mudah, memang. Namun bagi pemula, satu-dua tarikan saja sudah mengakibatkan sakit dan pegal tak tertahankan. Belum lagi lecutan dari busur yang kerap menampar lengan kiri. Ah, menyakitkan. Di tempat lain, mahasiswa dengan seragam yang serupa bergantian memukul bola hijau muda menggunakan raket yang beratnya tak kalah dengan barbel seperempat kilogram. Peluh menghiasi wajah dan pakaian mereka, tetapi mata mereka tetap awas, kuda-kuda tetap kokoh, perpindahan kaki tetap lincah, dan ayunan tangan tetap kuat. Itu baru dua mata kuliah praktek di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas
Komentar
Posting Komentar