Menelisik Mahkota Wanita

Rambut adalah mahkota wanita. Maka, jilbab dapat disebut pula sebagai mahkota wanita. Dengan sedikit kreativitas, sobat milenial dapat mengubah selembar kain menjadi mahkota yang mengagumkan.

Model jilbab terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Sebelum berbicara soal model jilbab di waktu yang akan datang, mari kita flashback sedikit ke tiga tahun yang lalu.

Tahun 2015 silam, model yang sering digunakan oleh para jilbabers adalah model “ribet” menggunakan pashmina. Disebut ribet, karena biasanya cara memakai jilbab yang kala itu disebut kekinian, adalah dengan melilit-lilitkan pashmina ke arah yang berbeda.

Berbagai kalangan mengunggah tutorial berhijab versi mereka melalui akun Youtube ataupun blog. Hasilnya memang cantik. Tetapi, penggunaannya yang membutuhkan banyak jarum membuat model ini sulit untuk di touch up.

Hal yang paling sulit dilakukan saat memakai jilbab berbagai model itu adalah berwudhu. Kala berwudhu, untuk membasuh rambut, tentu kita harus membuka dulu jilbab kita. Nah, setelah wudhu, biasanya kita tidak bisa memakai jilbab serapi pertama kali kita pakai. Alhasil, membenarkan jilbab setelah wudhu pun malah membuang banyak waktu.

Hingga tahun 2016, model tersebut masih bertahan. Namun mendekati pertengahan tahun, model tersebut perlahan mulai sirna. Para jilbabers masih suka memakai pashmina, tapi cara pemakaiannya lebih simpel daripada tahun sebelumnya. Jadi, mereka tidak perlu sedia banyak peniti dan jarum lagi.

Memasuki pertengahan tahun 2017, model tersebut kembali terlihat. Namun, dalam bentuk instan. Ada beberapa produsen jilbab yang menawarkan model cantik pashmina tanpa perlu berbelit-belit. Bahkan, tidak perlu menggunakan peniti.

Kemudian, jilbab segitiga kembali eksis. Menuju akhir 2017, para jilbabers menggunakan jilbab segitiga corak berbahan voal yang biasanya dipadukan dengan pakaian polos. Cara pakainya sederhana, cukup dengan satu peniti di bawah dagu, lalu kedua ujung kerudung disampirkan ke bahu atau diikat ke belakang leher.

Terakhir, berkembang tren ciput rajut. Dengan ciput jenis tersebut, sobat milenial yang hobi memakai jilbab berbahan licin tidak perlu takut jilbabnya berantakan. Ciput rajut membuat jilbab berbahan licin lebih mudah untuk dipakai.

Tahun ini, sepertinya model jilbab kembali simpel. Model “ribet” pashmina itu masih akan digunakan, tapi hanya untuk pesta saja. Jika ingin memakai yang cantiknya serupa untuk sehari-hari, sepertinya para jilbabers akan lebih memilih pashmina instan.

Kalau menurut sobat milenial, tren jilbab di 2018 ini bagaimana?

 

Regi Ludtriani (SMAN 24 Bandung)

Menurut Regi, yang jelas hijab 2018 tuh bakal lebih modern daripada 2017. Kalau Regi sendiri sih lebih suka pake yang simple aja, biar nyaman. Kalau yang ribet susah benerinnya, buang-buang waktu

Hasna Rahmi Azzahra (SMAN 2 Bandung)

Menurut aku, tahun 2018 ini trennya jilbab yang trendy. Trendy tuh maksudnya yang lebih nyaman dan modis, warnanya mauve atau yang gelap-gelap.

Rachmaningtyas S.H.P. (SMAN 3 Bandung)

Menurut aku, di 2018 akan tren jilbab yang colorful. Sekarang-sekarang tuh biasanya baju polos dipadukan dengan kerudung bermotif.

Diva Andara Rahayu M. (SMAN 3 Bandung)

Aku sukanya pakai kerudung yang simple aja. Kalau soal tren, kayaknya tahun ini banyaknya pake kerudung syar’i, warnanya warna-warna pastel gitu.

Vathya (SMA Taruna Bakti)

Aku kurang suka pakai pashmina yang dibelit-belit gitu, sih, karena ribet. Di 2018 ini kayaknya yang akan tren itu hijab warna pastel, biar cocok dengan warna kulit. Terus modelnya simpel aja nggak ribet.


Artikel ini dimuat di koran Tribun Jabar pada 26 Januari 2018 dengan judul “Mahkota yang Mengagumkan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuda-kuda dalam Taekwondo

kenapa namanya ganesha operation ?

Lepas Hijab Demi Taat Aturan